PENAJAM— Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Bimbingan Teknis Pegembangan UMKM dalam Pembangunan UMKM yang berlangsung lantai tiga, Kantor Pemerintah Kabupaten PPU, Kamis (20/03/2025).
Kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan UMKM ini berlangsung di Lantai III Kantor Kabupaten Penajam Paser Utara. Acara ini dihadiri oleh 40 pelaku UMKM yang ada di PPU. Dan sebagai narasumber adalah Dr. Indrayani M.Pd yang juga istri dari Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin. Serta Ir. Reno Pratiwi, seorang dosen dari Universitas Balikpapan.
Dalam paparannya, Dr. Indrayani menyampaikan, bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Dengan jumlah yang sangat besar dan tersebar di berbagai sektor. UMKM berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta penciptaan lapangan kerja. Namun, UMKM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, akses pasar, serta persaingan global. ”Oleh karena itu, strategi yang tepat diperlukan, agar UMKM dapat bangkit dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Dr. Indrayani yang juga Dosen di Universitas Balikpapan.

Lebih lanjut Dr. Indrayani memaparkan, UMKM dapat dikategorikan berdasarkan tiga kategori skala usaha. Yang pertama adalah Usaha Mikro, biasanya dikelola sendiri atau bersama keluarga dengan modal kecil, contohnya pedagang kaki lima, warung, dan usaha rumahan. Sedangkan kategori ke dua adalah Usaha Kecil, yaitu sudah memiliki karyawan dan modal lebih besar, contohnya restoran kecil, konveksi, dan toko retail. Dan yang ke tiga adalah Usaha Menengah, yaitu memiliki lebih banyak karyawan dan aset lebih besar, seperti perusahaan manufaktur kecil atau eksportir lokal.
Menurut Alumni Program Doktoral Universitas Negeri Malang tersebut menyampaikan, UMKM di era ekonomi digital memberikan peluang besar bagi UMKM untuk berkembang. Dengan memanfaatkan e-commerce, media sosial, dan teknologi keuangan (fintech), UMKM dapat menjangkau pelanggan lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing di pasar global.
Dr. Indrayani juga menyampaikan, keuntungan UMKM untuk lingkungan. Beberapa UMKM mulai menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan, mengurangi limbah produksi, dan mendukung ekonomi sirkular. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan dukungan teknologi, kebijakan pemerintah, dan inovasi, UMKM dapat terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” pungkas Dr. Indrayani.
Penulis : Alfian Tamzil