News Umum

Delegasi Muda Indonesia ke Korea Selatan (1)

Merasa “Katrok” Saat Menghadapi Imigrasi

Oleh :Rafif Aryasatya Widodo
(Siswa SMA Nasional KPS)

SAIGON-Hari itu (Minggu 20/10) adalah hari yang ditunggu tunggu. Hari itu, adalah hari dimulainya kegiatan Delegasi Muda SMA Nasional KPS menuju Korea Selatan. Saya memulai hari itu dengan bangun pada pukul 4.00 subuh, kenapa saya bangun begitu pagi pada hari Minggu? yah tentu saja karena ada kegiatan ini.

Pesawat kami akan terbang dari Balikpapan ke Jakarta pada pukul 07:30 Wita, dan kami sudah diharuskan untuk berkumpul di bandara sekira 05:30 pagi. Karena itu lah saya bangun pukul 4.00 dan berangkat ke bandara pada pukul 5.00.

Sesampainya di bandara, nampaknya saya adalah yang pertama tiba. Namun, tidak perlu menunggu lama teman -teman saya yang lain langsung tiba secara berbarengan. Singkat cerita, semua peserta sudah berkumpul, bagasi segera dimasukkan, dan boarding pass mulai dibagikan.

Setelah semua urusan selesai, kami berkumpul untuk melakukan foto bersama sebelum keberangkatan.

Setelah foto bersama, kami semua langsung bergegas menuju ruang tunggu. Nampaknya kami tepat waktu memasuki ruang tunggu. Sesaat setelah memasuki ruang tunggu, kami tidak perlu menunggu lagi karena proses boarding sudah dimulai dan kami bisa langsung memasuki pesawat.

“Hati-hati di perjalanan ya !”kata bu Anti Kepala SMA Nasional KPS.

Kondisi selama perjalanan aman dan kami semua sampai tujuan dengan selamat.

Sesampainya di bandara Soetta Jakarta, saya dan teman teman langsung disambut dengan kondisi bandara tersebut yang sangat besar dan juga luas.

Menurut saya bandara ini adalah bandara yang memaksa orang untuk berolahraga, saking jauhnya kami harus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Setelah mengambil bagasi, kami langsung menuju tujuan kami selanjutnya, yaitu lokasi pertemuan dengan bu Yohanna, bu Erica, serta pak Ony yang sudah menunggu kami di sana.

Perjalanan dari tempat mengambil bagasi menuju ke lokasi pertemuan juga cukup jauh namun pada akhirnya kami berhasil sampai ke tempat tujuan. Karena waktu untuk check-in masih lama, kami diperbolehkan untuk makan makan terlebih dahulu.

Saya dan teman teman makan di sebuah restoran Bali bernama “Putu Made”. Selesai makan, kami kembali berkumpul. Masing masing dari kami diberikan tas kecil berisi dokumen penting seperti paspor, boarding pass, dan lainnya. Selain itu kami juga diberikan satu buah kaos dan juga penanda barang bawaan.

Setelah itu kami langsung check-in dan memasuki wilayah keberangkatan internasional & imigrasi. Pada tempat ini, saya merasakan pengalaman pertama yang menarik.

Berhubung saya adalah orang yang sangat jarang keluar negeri, jadi memang bisa dibilang saya sedikit “katrok” pada fase imigrasi ini.

Saya baru pertama kali melakukan scan pasport, sehingga saya mengalami kebingungan saat menggunakan mesin scan tersebut hingga akhirnya saya dibantu oleh petugasnya.

“Begini dek cara melakukan scan paspor,”kata petugas Imigrasi.

Jujur saja saya merasa sedikit malu tetapi yah mau bagaimana lagi setidaknya next time saya sudah mengerti bagaimana caranya.

Perjalanan belum berakhir setelah melewati imigrasi, Kami masih harus menempuh perjalanan panjang menuju gate 5. Sesampainya di gate 5, waktu sudah menunjukkan waktu Dzuhur. Saya dan teman saya berencana untuk mencari musholla terdekat. Namun sayangnya, nampaknya kata “terdekat” tidak berlaku di tempat ini. Untuk menuju musholla, saya harus menuju ke gate 1. Karena disitulah musholla nya berada. Wow, lagi lagi harus menempuh perjalanan panjang bahkan untuk sholat.

Kami mulai memasuki pesawat. Pesawat yang kami gunakan ini juga baru pertama kali saya naiki, pesawat ini bernama “Vietnam Airlines”. Ini adalah pesawat yang akan kami gunakan untuk menuju bandara saigon di Vietnam.

Saya sangat senang bisa menaiki pesawat ini, walaupun penampakan di dalamnya tidak ada yang istimewa, tetapi saya tetap senang karena saya sedang menaiki maskapai penerbangan internasional yang bukan dari Indonesia.

Perjalanan dari bandara Soetta menuju bandara saigon ditempuh selama kira kira 3 jam. Kondisi selama perjalanan lagi lagi aman, hanya saja saya sedikit tidak puas karena saya tidak dapat menemukan posisi tidur yang nyaman.

Kami sampai di bandara Saigon sekitar pukul 5.00 sore. Ketika kami sampai, kami langsung disambut dengan langit yang begitu gelap layaknya akan datang badai. Angin juga berhembus begitu kencang. Namun hal itu tentu tetap menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan.

Kami mulai memasuki bandara. Waw! saya cukup terkejut, karena ternyata kondisi bandara ini sangatlah sederhana, bahkan masih jauh lebih bagus bandara di Indonesia. Pada saat kami datang juga kondisi di dalam bandara terasa panas, petugasnya pun juga banyak yang terlihat jutek dan tidak ramah. Eits, tapi tunggu dulu. Tentu tetap ada hal yang menarik dari bandara ini.

Bandara ini banyak sekali menyediakan berbagai macam jualan, mulai dari souvenir, makanan, minuman, dan masih banyak lagi. Selain itu menurut saya bandara ini juga ternyata cukup menyenangkan karena saya bisa jalan- jalan menyusuri bandara ini sampai puas dengan teman teman saya.

Karena kebetulan waktu yang kami miliki juga sangatlah banyak. Salah satu hal yang paling menarik, saat saya dan teman teman sedang bingung ingin jajan apa, akhirnya kami memutuskan untuk beli minuman saja. Nah, tetapi tentu bukan itu bagian menariknya, yang menariknya adalah salah satu teman saya malah membayar minuman itu menggunakan mata uang Korea. Apa dia lupa kalau kita ada di Vietnam? kok dia malah pakai Won Korea untuk membayar, hahhaahh.

Selain itu, sambil menghabiskan waktu, saya dan teman- teman berencana untuk menyusuri bandara ini sampai ke ujung, dan ketika kami sudah sampai di ujung kami menemukan tempat yang sangat nyaman.

Tempat itu mirip seperti sebuah cafe, situasi nya juga sepi, ada tempat mengecash, dan juga jaringannya bagus.

Kami akhirnya memutuskan untuk nongkrong dan mengobrol di tempat itu selama beberapa menit, sebelum kami kembali lagi ke tempat semula.

Pukul 11.30 malam, kami mulai memasuki pesawat. Pesawat yg kami gunakan ternyata begitu besar, saya pertama kali menaiki pesawat sebesar itu.

Tidak perlu diragukan lagi, fasilitas yang diberikan di pesawat itu sangatlah bagus. Kita diberikan bantal bahkan selimut agar kita bisa tidur dengan nyaman. Fasilitas lainnya adalah layar tv yang disediakan untuk setiap kursi, di layar tv ini kita bisa menonton film, mendengarkan musik, bermain game, serta melihat status perjalanan.

Namun, kembali saya merasakan masalah yang sama, layaknya pada penerbangan sebelumnya saya mendapatkan kursi disamping lorong. Tampaknya memang saya sepertinya tidak bisa tidur kecuali jika dapat kursi disamping jendela.

Untung saja pramugari pesawat selalu menawarkan makanan dan minuman sehingga penerbangan ini tidak membosankan sebab sambil menyaksikan film dari televisi bisa menikmati makan dan minum yang disajikan pramugari pesawat.

Akhirnya sampai di akhir penerbangan, Saya tidak bisa tidur nyenyak. Yah tetapi yang penting saya dan kawan kawan tetap sampai tujuan dengan selamat.(***)

Korea we are coming !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *