BALIKPAPAN–Dalam upaya meningkatkan ruang kreatifitas bagi anak muda di Kota Balikpapan, Pasangan Ready (Rendi – Eddy) berencana akan membangun Balikpapan Milineal Center dengan konsep taman terpadu, yang di dalamnya akan ada tempat untuk anak muda Balikpapan dalam menyalurkan minat dan bakatnya.
Minat dan bakat kaum anak muda menurut Rendi, seperti bermain sepeda, skateboard, sepatu roda, joging track, area breakdance, panggung seni musik dan tari, sarana bisnis kuliner yang dikelola anak muda serta serta ada fasilitas internet gratis untuk mendukung E-Sport.
Hal ini disampaikannya saat melakukan sosialisasi di RT 58. Perwakilan dari RT 13 dan RT 10, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Minggu (29/09/2024).
Hadir pada sosialisasi tersebut diantaranya warga setempat, mulai dari kaum dewasa, ibu rumah tangga dan sejumlah pemuda yang jumlahnya lebih dari 200 orang.
Menurut Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, selama ini di kota Balikpapan belum ada satupun tempat khusus yang dibangun untuk anak-anak muda, alhasil mereka kehilangan ruang kreativitas dan kegiatan yang dilakukan cenderung tidak terarah. “Padahal anak muda Balikpapan memiliki potensi besar sebagai generasi yang akan membangun Kota Balikpapan dimasa yang akan datang dengan memiliki kemampuan-kemampuan di berbagai bidang,” ujar Rendi lagi.
Agar fokus menjadi tempat bagi anak-anak muda, Rendi akan membangun Balikpapan Milineal Center yang dikhususkan hanya untuk yang berusia 17 – 35 Tahun. “Syukur-syukur bisa menjadi tempat bagi anak muda untuk saling mengenal dan menghilangkan status jomblonya,” ujar Rendi Susiswo Ismail seraya tersenyum.
Di hadapan ratusan warga, mantan Ketua KNPI Kota Balikpapan 2 periode ini juga menyatakan, selain akan membangun Balikpapan Milineal Center, Rendi juga akan membangun konsep taman khusus anak 6 – 16 tahun, taman khusus keluarga dan taman ramah lansia. “Pointnya adalah kami ingin masyarakat Balikpapan berbahagia dan pemerintah hadir di dalamnya. Khususnya anak anak muda. Beda pemerintahan seperti sekarang ini yang cenderung melaksanakan seremonial. Namun sangat disayangkan seremonial tersebut tidak dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat kota Balikpapan. Khususnya anak anak muda,” pungkasnya.
Penulis : Alfian Tamzil