News Umum

Bersama OIKN, BPK XIV Kaltim-Kaltara Gelar Nusantara Cultural Heritage Festival

BALIKPAPAN—Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XIV Wilayah Kerja Kalimantan Timur Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara) bekerja sama dengan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar Nusantara Cultural Heritage Festival (NHCF) bertajuk “Menghargai Leluhur, Menjaga Tradisi, Merawat Toleransi”. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari, yang dimulai pada 7 hingga 9 November 2024 di Atrium Plaza Balikpapan.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan XIV Kaltim-Kaltara, Lestari S.Si.M.P., mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menampilkan budaya yang ada di Kalimantan Timur sebagai pendukung adanya Otorita IKN Nusantara. Di mana kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan ratusan orang untuk tampil di acara ini. Ratusan orang tersebut adalah para pelaku budaya, seperti berbasis kuliner dan pelaku budaya berbasis kerajinan. “Jadikan kalau kita bicara budayanya Kaltim, tidak hanya seni, tetapi ada 10 obyek pemajuan kebudayaan,” ujarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarian kebudayaan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, menyebarkan kesadaran budaya, memberikan penghargaan kepada maestro budaya, dan meningkatkan pariwisata budaya. “Adapun rangkaian acara pada festival ini di antaranya yaitu Panggung Maestro, Dialog Budaya, Talkshow Maestro, Pemutaran Film, Workshop Wastra, dan Peragaan Busana,” ujar Lestari.

Nusantara Cultural Heritage Festival akan menampilkan beragam penampilan seni tradisi yang akan memeriahkan NHCF seperti Uyau Moris dan Alif Fakot (Musisi Sapeq), Aji Maya Melati (Topeng Kemindu), Tingkilan Kalimantan, Tari Ronggeng Paser, Mawar Dance Company, hingga Tari Wasisi oleh Tim Kesenian Papua. Untuk diketahui, rangkaian perdana festival ini dimulai dengan penyelenggaraan Live Sketcher di Ibukota Nusantara (IKN) pada Sabtu, 3 November 2024 yang lalu. Kegiatan tersebut melibatkan para perupa yang mengamati, merekam, dan mengeskpresikan kebudayaan melalui pendekatan artist.

Lebih lanjut Lestari mengatakan, pada event ini BPK XIV Kaltim-Kaltara mengadakan workshop Wastra. Di sini BPK XIV Kaltim-Kaltara mengundang baik komunitas, pelajar, dan masyarakat umum untuk ikut belajar terkait dengan Wastra. Wastra itu adalah belajar tentang sulam yaitu sulam sarut dari Kutai Barat. Kemudian Ulap Doyo. Dan belajar merangkai manik-manik yang sudah menjadi ciri khas Kalimantan Timur.

Pada kegiatan ini, Lestari mengatakan akan ada tampilan dari panggung maestro yang akan menampilkan kesenian-kesenian yang sudah menjadi warisan budaya tak benda Indonesia milik Provinsi Kalimantan Timur. Jadi nanti akan ditampilkan Tarsul, Tarian Topeng Kemindu, dan banyak lagi kesenian-kesenian yang akan ditampilkan.

Selain itu, Lestari mengatakan, kegiatan ini mengakomodir para perupa-perupa yang ada di Kalimantan Timur untuk membuat sketsa terkait IKN Nusantara. BPK XIV Kaltim-Kaltara ingin menunjukkan kepada masyarakat luas terhadap warisan budaya nenek moyang yang berasal dari Kalimantan Timur. “Jadi ini salah satu upaya kita untuk menghargai leluhur, merawat tradisi, untuk menjaga toleransi,” pungkas Lestari.

Sementara itu GM Mall Plaza Balikpapan (Agung Podomoro Land) Aries Adriyanto mengatakan, kegiatan Nusantara Cultural Heritage Festival (NHCF) yang diprakarsai oleh BPK XIV Kaltim-Kaltara sangat luar biasa. Sebab Balikpapan yang dekat dengan IKN Nusantara sudah sewajarnya untuk memperkenalkan warisan-warisan budaya yang ada di Kaltim maupun Kaltara.

Aries juga menyampaikan, bahwa pihaknya sangat memberi apresasi kegiatan ini, sehingga kegiatan yang dilaksanakan di Atrium Balikpapan Plaza ini akan berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung. “Sejauh ini, tempat kami selalu dipadati orang, apalagi dihari Sabtu, Minggu dan hari-hari libur nasional. Nah dengan diadakannya kegaiatan ini, tentu saja jumlah pengunjung pasti bertambah. Dan event ini, bukan kali ini saja. Kami sudah sering mengadakan event dengan menggandeng pihak luar,” ujarnya.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Deputi OIKN, dan dihadiri sejumlah pejababat Forkompinda Kota Balikpapan dan hadir pula Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P., Ketua Komisi X DPR-RI serta hadir pula sejumlah budayawan, penulis sejarah dan pelaku seni budaya.

Penulis : Alfian Tamzil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *