BALIKPAPAN—Mendekati masa pendaftaran dan penetapan Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan, sejumlah kelompok warga Kota Balikpapan yang ingin menjadi Relawan Demokrasi terbilang cukup tinggi. Ini terbukti dengan jumlah yang melamar ke KPU Kota Balikpapan mencapai 34 orang.
“Tugas relawan ini merupakan perpanjangan KPU dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, ternyata sampai dengan saat ini, peminatnya melampaui yang kita butuhkan,” ujar Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha, Jumat (28/08/2020)
Kebutuhan Relawan Demokrsi ini sebenarnya 25 orang. Jumlah tersebut terpaksa dikurangi 50 persen akibat pandemi covid-19. Pada pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019 lalu, jumlah relawan demokrasi yang direkrut 55 orang dari berbagai kalangan. “Pada saat Pemilu 2019 lalu kan ada 11 basis. Masing masing basis ada 5 orang. Nah sekarang kami kurangi hanya menjadi 5 basis saja, dengan masing masing basis tetap 5 orang,” ujar Noor Thoha.
Karena jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan, maka KPU Kota Balikpapan melakukan seleksi adminsitrasi dan wawancara. Wawancara ini juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan bersangkutan terkait pemilu. “Yang kami perlukan itu 25 orang, tapi yang mendaftar sampai 34 orang. Maka supaya adil kan harus diwawancarai. Kita gak mungkin ambil semua karena memang kita punya alokasi hanya 25 orang,” ujarnya.
Selain itu ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni tidak menjadi anggota partai politik selama 5 tahun terakhir. “KPU tidak serta merta mengambil orang yang sukarela membantu KPU terus diakomodir. Karena ada syarat yang harus dipenuhi itu, salah satunya adalah netralitas,”imbuhnya.
Dia menambahkan, seluruh yang terlibat dalam penyelenggaraan pilkada Balikpapan harus melalui proses. “Kenapa harus melalui proses, kan relawan benear-benar orang yang volunterisme, orang yang sukarela membantu KPU. Maka kami akan melakukan seleksi yang terbilang lumayan ketatlah,” pungkasnya.