Oleh : Dr. dr.H. Jaya Mualimin, SpKJ, MKes, MARS
Hadis Nabi SAW;
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang tersisa dari kenabian selain Al-Mubasyirāt.” Para sahabat bertanya, “Apa Al-Mubasyirāt itu?” Beliau bersabda, “Mimpi yang baik.”
(Hadis sahih Bukhari)
Kapan Wahyu al- Mubasyirat ini dinyatakan sebagai pembuka Pintu Akhir Zaman sebelum hadirnya wahyu (al Mahdi)?.
Al-Mahdi disebut sebagai sosok pemimpin akhir zaman yang dijanjikan (nubuwat) yang akan diutus dan mendapat petunjuk dan bimbingan wahyu Allah SWT, ia kelak akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh alam. Ia akan memberantas segala kezaliman dan ketidakadilan, membuang praktek ke-shirik an manusia kepada Allah SWT.
Jarak 6 abad lamanya antara Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW menjadikan ajaran agama Tauhid berubah. Agama Yahudi dan Nasrani telah berkembang pesat ke penjuru dunia termasuk sampai di masyarakat badui Arab. Kota Madinah dan Makah telah mengenal agama samawi tersebur. 600 tahun lamanya dengan dinamaika sosial dan peradaban, Romawi dan Persia telah mengubah kemurnian agama samawi, keaslian kitab suci tidak terjaga, praktek ke-shirik-an dominan. Trinitas ketuhanan, Uzair anak Tuhan ajaran Yahudi, Tuhan bapa, Roh Kudus dan Tuhan Yesus telah mengubah kemurnian Nasrani. Kemurnian ajaran milah Ibrahim turun-temurun juga telah berubah menjadi praktek ke-shirik-an dengan penyembahan patung-patung di wilayah Jazirah Arab (Makah dan Madinah). Patung Latta, Uzza, Hubal dan Manat adalah Tuhan disembah ditempatkan sekeliling Kabah. Walapun masih ada yang beberapa Pendeta, Rahib-rahib dan tokoh- tokoh kabilah yang hanif misalnya Pendeta Nasturah, Rahib Buhaira, Raja Najasi, di Madinah ada Abdullah bin Salam, di Makah Warakah bin Naufal. Kondisi keagamaan seperti ini lah yang terjadi terus menerus sejak Rasul Isa bin Maryam AS telah tiada (setelah diangkat ke langit).
Maka ketika Muhammad SAW diutus sebagai Rasul, masyarakat spontan menolak karena ajarannya tidak sesuai dengan Kitab-kitab telah diubah, termasuk ajaran Millah Ibrahim. Masyarakat Arab menolak keras Muhammad sebagai Rasul karena ajaranya mengoreksi ajaran turun-temurun bangsa Arab Quraisy. Agama Tauhid (Islam) datang menjadi Asing (tidak dikenal).
Tahun 1444 hijriah menjadi satu kurun sangat panjang, dua atau tiga kali lipat masa kekosongan Rasul Isa AS dan Muhammad SAW, melewati lebih dari 14 abad lamanya, ajaran tauhid telah banyak berubah seiring dengan kemajuan budaya dan tehnologi manusia. Periode ini bisa dikatakan masa keterputusan wahyu setelah 4 zaman Khalifah Rasyidin 30 tahun setelah Nabi SAW wafat. Pada periode ini guide dan petunjuk masih terasa hadir dalam kepemimpinanya (khalifah ala minhaj nubuwat). Tetapi setalah periode ini sistem kepemimpianan audah berubah, tidak ada petunjuk lagi, masa tersebut bisa disebut masa fatrah sebagai periode keterputusan nubuwat (mulkan adhom). Tidak ada petunjuk/guide kecuali kitab-kitab yang telah ditinggalkan dan masih dapat dibaca dan dipelajari, maka akibatnya banyak pemikiran, pendapat berbeda dalam beragama sehingga muncul praktek shirik kembali, penyembahan patung-patung sebagai pendapat dari para pengikut ajaran agama sendiri dianggap sebagai ajaran dari langit. Agar sesuai keinginan masyarakat maka ayat-ayat Tuhan pun disesuaikan dengan pikiran dan keinginan manusia.
Berbeda dengan yang dirasakan umat manusia saat ini masa ketika kekosongan petunjuk wahyu, manusia banyak kehilangan arah, manusia dengan kelompoknya saling mengklaim kebenaran sendiri sehingga jurang perbedaan semakin jauh. Pada masa sekarang justru ilmu agama mencapai puncaknya dengan banyaknya para ahli al-Quran, ahli-ahli Tafsir dan Hadis tetapi tidak bisa membawa rahmat, dunia didominasi kezaliman, umat Islam terpuruk dalam kejahiliahan modern, praktek shirik meluas, muncul banyak simbol-simbol shirik, dan patung-patung. Padahal Allah SWT sangat keras melarang perbuatan syirik tersebut. Meskipun Allah SWT menjamin al-quran dari tangan-tangan jahil manusia dan akan menjaganya sampai hari Akhir
Firman Alloh SWT;
Sesungguhnya kami telah menurunkan Al Quran dan kami akan menjaga (Al Quran).
Memang Al Quran dijaga keaslianya tetapi justru perbedan penafsiran para ulama, ahli akademik telah mengubah makna yang sebenarnya dengan mengaburkan arti ayat-ayat al-Quran itu sendiri.
Ajaran agama tauhid justru menjadi asing dalam masyarakat itu sendiri.
Munculnya Pemuda Al Mubsyirat, sejak 2015
Empat tahun mengabarkan mimpinya pesan Allah SWT dan Nabi SAW untuk menjahui shirik tidak ada yang merespon atau peduli padanya, dianggap hal biasa saja karena pesan tersebut juga bagian dari perintah agamanya.
Masa sejak Pemuda Mubasyirat inilah menunjukan bahwa wahyu telah kembali menjadi guide umat yang sedang merindukan petunjuk dari Allah SWT, di akhir zaman. Sebarkan berita mimpi-mimpi Qasim sebagai pesan dari Allah SWT, agar kita tahu akan mendapat petunjuk dalam menghadapati musuh abadi manusia yaitu syaitan dalam bentuk yang nyata Dajjal di akhir masa ini. Masa akhir umat Islam tidak lama hanya sekitar 30 tahun sejak Qasim menyampaikan pesan mimpinya, kemudian Allah menepati janji-janjinya 13 tahun kemudian, 7/8 tahun masa damai, kemunjulan Dajjal, kembalinya Nabi Isa AS dan kemunculan Yakjuj dan Makjuj yg mencengangkan karena daya rusak kepada manusia luarbiasa. Setelah itu umat yang beriman serentak meninggal dunia sebagai pentupnya.
Sebagaimana Islam datang pertama kali oleh Nabi SAW gharib (asing), maka di penghujung akhir pun asing (gharib) ketika pemuda al Mubasyirat menyampaikan pesan wahyu dari Allah SWT.
Maka tidak salah bila kami punya kesimpulan bahwa periode fathrah yang sangat lama sejak Khilafah Rasyidah selesai berganti bani Umayah, sampai munculnya mimpi Muhammad Qasim pemuda Mubasyirat.
Demikian pendapat dan pemikiran saya setelah mempelajari wahyu mubasyirat Muhammad Qasim.
Wallohu a’lam bissawab
Al Fakir.