PENAJAM—Bagi sebagian masyarakat Penajam Paser Utara, hampir dipastikan mengenal sosok Dr. Indrayani M.Pd. Ia adalah wanita pertama di Penajam yang berhasil menyandang gelar sarjana S3 dari program Doktoral Ilmu Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang diusia 30 tahun, tepatnya di tahun 2023 yang lalu. Tentu saja ini sebuah prestasi gemilang khususnya kaum perempuan di Penajam.
Dr. Indrayani meraih gelar Doktor di Program Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang, dengan Disertasi Pengembangan Program Edukasi Berbasis Pendidikan Ekonomi Non Formal Bagi UMKM Penunjang Pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara dan resmi menyandang gelar Doktor dengan menempuh pendidikan selama 2 Tahun 7 Bulan dan meraih IPK nyaris sempurna, yaitu 3,97.
Wanita kelahiran 25 Februari 1992, merupakan anak ke dua dari dua bersaudara dari pasangan Ahiruddin dan Nuryamin ini rupanya memiliki perjalanan panjang dan berliku. Sebab Ia terlahir bukan dari kalangan orang berada. Sejak kecil ia pekerja keras. Bahkan saat ia masih duduk di bangku SD, Ia sempat berjualan nasi kuning. Itu Ia lakukan semata-mata untuk mencari uang untuk membeli buku dan baju seragam. “Saya salut dengan Indra ini, Ia pekerja keras. Disiplin. Dan tidak malu untuk berjualan nasi kuning,” ujar sang ayah saat ditemui media ini beberapa waktu lalu.
Selepas SD hingga SMA, Ia terus berjuang bersama ibunya mencari nafkah. Berjualan. Bahkan sesekali ia tampil di suatu acara keagamaan untuk menjadi qoriah. Kebetulan Dr. Indrayani memang sejak kecil ditanamkan oleh ke dua orang tuanya untuk lebih dulu belajar agama, khususnya bisa membaca ayat-ayat suci Alquran. “Alhamdulillah, setiap kali saya tampil sebagai Qoriah, mohon maaf, panitia selalu memberi saya amplop. Lumayankan uangnya bisa saya tabung dan bisa beli jajan,” kenangnya.
Kesederhanaan keluarganya, membuat Dr. Indrayani ingin mengangkat derajat keluarganya. Ia ingin kuliah. Waktu itu Ia ingin sekali menjadi seorang dokter. Namun karena orang tuanya tidak memiliki biaya, maka Ia pun memilih FKIP Pendidikan Ekonomi di Universitas Mulawarman Samarinda tahun 2010. Ia pun tak kehilangan akal, agar saat Ia kuliah tidak membebani orang tuanya. Maka Ia kuliah sambil bekerja part time di salah satu tempat nongkrong di daerah Jalan Juanda Samarinda sambil menjadi organisatoris yaitu menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FKIP UNMUL selama 1 periode.
Tak puas dengan gelar sarjana S1nya, Ia kembali mengikuti pendidikan Strata Dua, yaitu Magister Ilmu Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang tahun 2018. Saat Ia menempuh S2, Ia tak mengeluarkan uang sepeserpun. Karena Ia lolos untuk mendapatkan beasiswa hingga selesai tahun 2020.
Di tahun 2020, Indrayani mendapatkan amanat untuk menjabat sebagai Kepala Biro Admisi dan Humas Universitas Balikpapan. Namun, Indrayani masih belum puas menyandang gelar S2. Ia pun kembali ingin menempuh S3 atau Doktoral Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Malang. Saat itu ia meraih IPK hampir sempurna, yaitu 3,97 pada Februari 2023 lalu. Lagi-lagi, saat menempuh pendidikannya di Prgoram Doktoral, Ia kembali mendapatkan beasiswa. Ini berarti sejak S2 hingga S3 Dr. Indrayani kuliah selalu lolos untuk mendapatkan beasiswa.
Selain memiliki gelar akademik, Dr. Indrayani juga banyak berkecimpung di luar akademik, diantaranya Ia pernah menjabat Ketua Pusat Kewirausahaan Uniba pada tahun 2021 hingga saat ini. Kemudian di tahun 2022 ia ditunjuk sebagai Kelompok Pakar di DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara hingga sekarang. Tahun 2023 Ia kembali mendapat amanah sebagai Pengurus Forum Puspa Madinatul Iman di Kota Balikpapan. Lalu di Desember tahun 2023, ia dilantik sebagai Wakil Ketua KONI Kabupaten Penajam Paser Utara. Dan pada Januari 2024, Indrayani kembali mendapatkan amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Pengupahan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini.
Dr. Indrayani mengatakan, dari sekian banyak jabatan yang diembannya itu adalah murni adanya. Ia dipilih karena sudah terbukti memiliki kapasitas dalam mengurus berbagai macam organisasi dan kelembagaan. “Saya tidak pernah meminta-minta jabatan, apalagi mengemis-ngemis jabatan. Ini terjadi begitu saja. Mengalir seperti air. Alhamdulillah dari semua jabatan yang saya jalani dapat berjalan baik hingga saat ini,” imbuhnya.
Selain itu pada tahun 2017 Indrayani adalah Founder Literasi Benuo Taka. Ia sengaja mendirikan ini agar minat baca di kalangan pelajar dapat meningkat. Bahkan ia tak henti-hentinya menggelar pelatihan atau sosialisasi kepada anak-anak sekolah agar mereka memiliki minat baca. Menurutnya buku adalah jendela dunia, semuanya ada, seperti ilmu pengetahuan, sejarah, biografi, teknologi dan masih banyak lagi.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini, Dr. Indrayani sudah kerap kali mengajak sekelompok ibu-ibu yang ada di 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, yaitu Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru dan Kecamatan Babulu untuk memperkenalkan UMKM. Rupanya dengan adanya pengenalan UMKM ini, banyak pelaku UMKM di Penajam Paser Utara yang berhasil. Bahkan ada yang sukses menjualnya produknya dengan harga fantastis. Dan ini masih terus berjalan bahkan bertambah pesertanya.
Dr. Indrayani berharap dengan keberadaan IKN Nusantara di sebagian wilayah Penajam Paser Utara, dapat memberikan akselerasi terhadap pembangunan manusia di Kabupaten Penajam Paser Utara. Sehingga generasi masa depan PPU terfasilitasi dalam menempuh pendidikan 12 tahun dan juga pendidikan tinggi, bahkan pendidikan non formal lainnya, pelayanan kesehatan yang optimal serta fasilitasi UMKM untuk menunjang perekonomian masyarakat PPU di masa mendatang.
ADV