Opini

Edukasi dan Harmonisasi Politik 2024 – Akselerasi Menuju Ibu Kota Nusantara

Penulis : Bahrul M S.Pd
Lulusan Sarjana Antropologi Universitas Negeri Makassar

Tidak lama lagi Indonesia akan menghelat pesta demokrasi, Pilkada serentak (pemilihan dari tingkat gubernur, bupati, wali kota serta wakil-wakilnya). Dimana sebelumnya, telah dilaksanakan pula pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024 yang lalu.

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu daerah yang bersiap menyambut PILKADA 2024. Sejumlah nama mencuat sebagai figur potensial, dukungan dari kader partai dan masyarakat pun bermunculan. Beragam manuver perlahan telah dilakukan oleh para bakal calon yang akan bertarung pada pemilu kepala daerah, bulan nopember mendatang.

Politik seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sarat akan kepentingan. Tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang abadi hanyalah kepentingan. Begitulah kira – kira jargon yang cukup terkenal dalam dunia politik. Artinya kita akan berpisah jalan bila kita berbeda kepentingan.

Tidak ada yang salah pada pandangan tersebut namun tidak juga berlaku mutlak. Tergantung kita memberi makna pada kata ”politik” itu sendiri dan juga batasan yang kita sebut sebagai ”kawan & lawan ”.

Menurut saya, politik bukan sekedar kompetisi memperebutkan posisi namun ada hal yang lebih urgensi dan krusial yaitu edukasi dan harmonisasi. Agar masyarakat tidak mudah terjebak pada fanatisme buta dan berdampak pada disharmonisasi. Apalagi saat ini peredaran berita yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan alias berita hoaks sulit dibatasi, ditengah massifnya arus perkembangan informasi via internet dan media sosial.

Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian serius oleh semua pihak, baik penyelenggara pemilu, peserta pemilu, maupun masyarakat sebagai pemilih. Agar terciptanya proses politik yang edukatif, harmonis dan kolaboratif.

Edukasi politik harapannya dapat mempertajam daya kritis dan kedewasaan berpolitik masyarakat dalam berdemokrasi. Sehingga hal ini bisa menjadi salah satu alternatif yang sangat layak untuk mereduksi perpecahan dan keterbelahan atau disharmonisasi yang ada pada dinamika kehidupan masyarakat. Dan yang terpenting, kedewasaan berpolitik itu harus terlebih dahulu ditunjukkan oleh para kontestan bersama kekuatan-kekuatan politik yang mendukungnya.

Siapapun figurnya yang terpenting adalah kesiapannya dalam membawa penajam paser utara menuju pada perbaikan dan kemajuan serta kemampuannya dalam menyelesaikan ragam masalah sosial, budaya dan ekonomi yang ada pada masyarakat.

Para kontestan dan kekuatan politik hendaknya fokus pada pemaparan program, mengedepankan visi penyatuan sekaligus memberi edukasi politik sebagai pembelajaran pada masyarakat khususnya kepada generasi muda, agar para generasi muda dapat menilai dan memilih setiap calon pemimpinnya secara objektif.

Mengingat tingginya atensi publik terhadap perkembangan Ibu kota Nusantara saat ini dimana sebagian wilayah Penajam Paser Utara
masuk dalam teritorial IKN maka akan menjadi sangat ideal jika tahun politik ini dijadikan momentum dalam memperkuat persatuan semua kelompok masyarakat. Membangun harmonisasi yang kokoh sebagai akselerasi menuju Ibu Kota Nusantara yang dapat berkolerasi terhadap perkembangan dan kemajuan penajam paser utara.

Edukasi dan Harmonisasi politik bukanlah tujuan akhir, tetapi proses berkelanjutan yang memerlukan perhatian dan keterlibatan dari semua pihak yang peduli terhadap kemajuan daerah ini agar bisa lebih baik kedepannya.

ADV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *