BALIKPAPAN–Demi peningkatan pendidikan dan Infrastruktur di wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan, Drs Samson memberanikan diri untuk menjadi Calon Legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan Balikpapan Selatan.
Sosok Samson tentu saja tidak asing diberbagai kalangan, selain menjadi pengurus di Partai Amanat Nasional, Ia juga merupakan pengurus di Pemuda Pancasila yang memiliki massa yang jumlahnya tidak sedikit. Selain sebagai aktivis, Samson juga seorang pengusaha yang dibilang cukup sukses, baik di bidang properti dan batu bara.
Pria kelahiran Balikpapan 21 Desember 1966 ini maju sebagai Calon Legislatif dari PAN lantaran dirinya berkeinginan untuk memajukan sektor pendidikan dan infrastruktur. Menurutnya, untuk sektor pendidikan, khususnya di wilayah Balikpapan Selatan, sudah cukup baik. Namun menurutnya, jumlah sekolah dari SD hingga SMA atau SMK hendaknya berimbang. Terlebih pemerintah kota menggunakan sistem zonasi di saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Setiap penerimaan siswa baru, selalu saja ada yang dikeluhkan para orang tua. Hanya karena faktor zonasi dan lainnya,” ujar Samson.
Lebih lanjut Samson mengatakan, seharusnya jumlah SD, SMP dan SMA atau SMK itu harus sama jumlahnya. Tujuannya agar peserta didik tidak pusing lagi memilih sekolah lanjutan. “Selama inikan jumlah SD, jumlah SMP dan jumlah SMA dan SMK kan tidak sama jumlahnya. Lebih banyak jumlah sekolah SD. Ini kan tidak merata. Jadi bagaimana kalau lulusan SD mau masuk ke SMP Negeri dengan sistem zonasi. Otomatis, terpaksa orang tua menyekolahkan anaknya di swasta jika tidak lolos di sekolah negeri,” ujar Alumni Fakultas Sosial Politik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda tersebut.
Ia ingin, jika duduk di DPRD Kota Balikpapan akan memprioritaskan masalah ini. Kalau memang Pemkot Balikpapan tidak sanggup membangun sekolah, seharusnya setiap sekolah menambah ruang kelas. Agar bisa menampung siswa baru. Sedang untuk tenaga pendidik, Samson meyakini bahwa di Balikapan banyak sarjana pendidikan.

“Ada puluhan atau bisa mendekati seratus sarjana FKIP dan PGSD di Balikpapan ini. Yang penting itu bangun sekolah atau minimal penambahan ruang kelas di SMP Negeri dan SMA atau SMK Negeri. Kasian anak anak kita, setiap tahun selalu dipusingkan dengan PPDB ini. Bahkan tak sedikit orang tua ikut stres memikirkan anaknya mau mendaftar di sekolah mana? Kalau di tingkat SD saya rasa masih aman. Tapi kalau tingkat SMP dan SMA atau SMK mesti ditingkatkan. Baik membangun sekolah baru atau penambahan ruang kelas. Agar bisa menampung peserta didik baru,” ujar mantan Supervisor Astra Daihatsu tersebut.
Selain pendidikan, Samson juga akan memperjuangkan Infrastruktur di wilayah kecamatan Balikapan Selatan. Khususnya di jalan dan parit. Karena di Balikpapan Selatan ini adalah area langganan banjir. Menurutnya hal ini terjadi karena sendimentasi drainase di beberapa titik, salah satunya di jalan MT Haryono. “Gimana ga banjir, paritnya saja sudah ga karuan. Sendimentasinya tinggi sekali. Maka tak heran, jika hujan lebat, parit tidak bisa dilalui air lalu tumpah ke jalan. Akibatnya banjirpun tak bisa dihindari. Mau sampai kapan kondisi ini seperti itu terus. Kasian masyarakat kan,” keluhnya.
Seharusnya, parit di MT Haryono dan DAS Sungai Ampal harus benar benar diperbaiki. Seperti parit di MT Haryono. Ia memperhatikan, bahwa parit di kawasan tersebut tidak layak. Bahkan tidak berimbang. “Coba saja lihat sendiri. Parit di MT Haryono itu. Di sebelah kiri jika dari arah Dam, ada parit, tapi dangkal dan tidak sepanjang jalan MT Haryono. Begitu pula yang sebelah kanan jika dari arah Dam, paritnya kecil sekali dan dangkal. Kalau hujan lebat yah pasti banjir lagi kan. Ini harus segera diatasi. Kasian masyarakat, selalu kebanjiran jika hujan deras terjadi,” ujarnya.
Dengan latar belakang itu lah, Samson memberanikan diri untuk maju sebagai calon legislatif dari PAN Dapil Balikpapan Selatan, hanya untuk memperjuangkan masalah pendidikan dan infrastruktur yang ada di wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan.
ADVETORIAL