PENAJAM—Setelah ditetapkan sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur melalui Pergantian Antar waktu (PAW) yang digelar DPRD Kaltim. Fauziah ingin kembali mengabdikan diri sebagai wakil rakyat pada Pemilu Tahun 2024 mendatang.
Fauziah Umar resmi menjadi Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur usai mengucapkan sumpah dan janji anggota DPRD Kaltim dalam Rapat Paripurna ke 5 bersamaan dengan dengan agenda Pelantikan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Kaltim sisa masa jabatan 2014-2019 di Kantor DPRD Kaltim, Samarinda, pada Rabu 30 Januari 2019 lalu.
Wanita kelahiran Balikpapan ini meniti karir sebagai politisi sejak dulu, bersama sang suami Baharudin Muin, yang juga Anggota DPRD Kaltim periode 2019–2024. Fauziah Umar mulai gabung di partai politik pada tahun 2009 yang lalu. Dan dia salah satu wanita di Partai Gerindra yang dikenal sebagai sosok wanita yang humanis dan dikenal dibebagai lapisan masyarakat, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dan kali ini Ia masuk di Daerah Pemilihan 2 yaitu di Kawasan Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU.
Ia memiliki alasan tersendiri untuk kembali mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif Kabupaten PPU dengan dilatarbelakangi kerana melihat masih kurangnya keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten PPU. Selain itu Ia ingin memperjuangkan masyarakat PPU agar dapat dilibatkan di dalam pembangunan IKN yang saat ini progresnya masih terus berjalan.
Sebagai perempuan, jiwanya terpanggil untuk maju sebagai kandidat di parlemen. Niatnya pun tidak muluk-muluk. Ia ingin perempuan di PPU ini maju dan mandiri. Terlebih IKN sudah di depan mata kita. “Ini peluang yang sangat besar. Agar bagaimana perempuan PPU bisa berkiprah di IKN. Banyak yang bisa dilakukan kaum perempuan di PPU ini. Mulai menjadi pedagang UMKM. Pedagang kerajinan. Kuliner dan lain sebagainya. Sebab akan ada belasan ribu orang tenaga di IKN yang kesemuanya pekerja. Otomatis mereka membutuhkan pangan, pakaian dan lainnya,” ujar Fauziah.
Fauziah sendiri sudah malang melintang di dunia politik, sehingga dengan adanya IKN di Kabupaten PPU ini, Ia ingin agar kaum perempuan di PPU ini produktif dan menghasilkan uang. “Tentu saja ini menjadi skala prioritas saya untuk kaum perempuan di PPU. Agar mereka diberikan pelatihan dan memiliki kemampuan tertentu, seperti kuliner, makanan, souvenir dan lain sebagainya. Perempuan di PPU harus maju dan dapat membaca peluang. Agar perempuan di PPU ini selain memiliki pengahasilan juga dapat menambah perekonomian keluarga,” pungkasnya.
ADV