BALIKPAPAN–Pa’mai ( Perkumpulan Anak Maros Indonesia) menggelar Musyawarah Dewan Pimpinan cabang Kota Balikpapan yang digelar pada hari Sabtu (04/06/2022).
Musyawarah Dewan Pimpinan Pa’mai Cabang Balikpapan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh Maros, diantaranya H Mursal, H Syamsudin, Hanaping, Mustafa, Ukkas, Haji Toleng, Zainudin, Yusuf, Musfawarni, H Zaldi (Sarana) dan sejumlah tokoh warga Maros yang bermukim di Balikpapan.
Dalam musyawarah ini, Abdul Jabbar terpilih sebagai Ketua Pamai cabang Balikpapan periode 2022-2027. Abdul Jabbar sendiri dikenal memiliki latar belakang dan pengalaman yang mumpuni, seperti mantan Ketua RT, Ketua LPM Baru Ilir, Anggota DPRD periode 2014 – 2019, Ketua Forum LPM Kecamatan Balikpapan Barat, Kordinator LKM program Kotaku Kelurahan Baru Ilir, Ketua Forum LKM Kota Balikpapan dan Direktur ITC College Balikpapan.
Dengan terpilihnya Abdul Jabbar sebagai Ketua Pa’mai cabang Kota Balikpapan, dirinya akan membawa Pa’mai sebagai organisasi kedaerahan yang siap bersinergi dengan organisasi atau paguyuban lainnya yang ada di Balikpapan. “Di Balikpapan ini kan ada FKPB, Forum Komunikasi Paguyuban Balikapapan. Nah kami siap bersinergi dengan mereka dalam membangun, menjaga dan membela kota Balikpapan ini. Hal inikan sudah sesuai dengan bait yang ada di hymne Balikpapan,” ujarnya.
Pa’mai sendiri sengaja dibentuk sebagai wadah perkumpulan dan kekeluargaan warga Maros di perantauan, khususnya di Kota Balikpapan. Dengan dibentuknya Pa’mai ini, warga Maros dapat mempererat tali silahturahmi di perantauan. “Kami sengaja membentuk Pa’mai ini salah satu tujuannya adalah mempererat tali persaudaraan di perantauan, seperti di Kota Balikpapan ini,” ujar Ketua DPC Pa’mai Kota Balikpapan, Abdul Jabar.
Dibentuknya Pa’mai ini, selain mempererat tali persaudaraan di perantauan, juga turut serta berkontribusi dalam pembangunan di Kota Balikpapan. Sebab warga Maros sendiri di Balikpapan terdiri dari berbagai macam profesi. Diantaranya ada sebagai pegawai negeri, karyawan BUMN, karyawan perusahaan swasta, pedagang, politisi bahkan ada pula pengusaha sukses serta profesi lainnya.
Anggota Pa’mai ini sendiri memiliki latar belakang berbeda-beda. Mulai dari strata sosial tinggi hingga biasa. Namun demikian, di Pa’mai tidak mengenal perbedaan strata sosial. “Kita sama-sama di sini. Tidak mengenal kaya atau miskin. Dan tidak mengenal pejabat, bos atau apalah sebutannya. Yang jelas anggota Pa’mai ini semuanya sama, yaitu sama-sama dari Maros di perantauan. Kami selaku akur dan saling menolong jika ada salah satu anggota kita mengalami kesulitan,” pungkas Abdul Jabar.
Penulis : Alfian Tamzil