BALIKPAPAN—Dalam rangka memperlancar arus lalu lintas masyarakat terkait makin dekatnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Balikpapan telah menurunkan anggotanya yaitu beberapa tenaga kesehatan yang ditugasi di beberapa pos yang ada di Balikpapan. Hal ini seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarti, saat ditemui sejumlah awak media, di Aula Kantor Pemkot Balikpapan, Kamis (28/04/2022).
Pos pos pelayanan itu terdiri dari Pos Pangamanan berjumlah 6 pos yang berlokasi di Pos Pengamanan Teritip, Pos Pengamanan Pantai Lamaru, Pos Pengamanan Pantai Manggar. Pos Pengamanan SMA Negeri 5, Pos Pengamanan Klotok Kampung Baru dan Pos Pengamanan Pantai Kemala Beach.
Selain didirikannya Pos Pengamanan, juga ada Pos Pelayanan yang berjumlah 6 pos. diantaranya Pos Pelayanan di BSB, Pos Pelayanan di BC, Pos Pelayanan di Living Plaza, Pos Pelayanan di Pasar Segar, Pos Pelayanan Rapak dan Pos Pelayanan di Kebun sayur. Selain mendirikan Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan, Pemkot Balikpapan juga mendirikan Pos Terpadu, yang lokasinya berada di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kariangau.
dr Andi Sri Juliarti atau yang sering disapa Dokter Dio ini juga mengatakan, para petugas ini akan stand by di pos pos tersebut. Menurutnya, para tenaga kesehatan ini lebih diutamakan di P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. “Para Nakes kami ini bertugas lebih pada P3K, karena insiden kasus kecelakaan kan juga sangat tinggi saat musim libur seperti sekarang ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Posko Vaksin menurut Dokter Dio sudah berjalan sejak tanggal 25 April lalu, yang berada di terminal feri Kariangau dan terminal bus Batu Ampar. Mereka terus bertugas kecuali di hari raya Idul Fitri nanti. “Kecuali di hari rayanya nanti, di tanggal 2 Mei, khususnya tanggal 2 Mei, petugas vaksin juga akan melakukan ibadah. Tetapi selain itu mereka tetap bekerja,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dokter Dio juga menyampaikan, akan melakukan tes acak antigen. Namun itu belum ditetapkan, karena nanti akan kita bahas pada rapat Forkompimda yang sebentar lagi akan digelar. Menurut Dokter Dio, test acak itu biasanya untuk perjalanan dan tempat tempat tertentu. “Yah nanti kita bahas masalah ini di rapat Forkompimda yang sebentar lagi kita laksanakan,” ujar Dokter Dio.
Kemudian penetapan Kota Balikpapan sebagai PPKM Level 3 berdasarkan intruksi Mendagri, menurut Dokter Dio walaupun indikator kesehatan secara keseluruhan Balikpapan berada di posisi baik. Jadi penetapan PPKM Level 3 ini dimaknai bahwa Balikpapan diminta sedikit mengerem, kegiatan-kegiatan di dalam kota. “Karena kalau mengenai perjalanan itu tetap seperti umumnya, peraturan yang berlaku nasional yah, bahwa saat ini sudah terbuka dan tidak ada pembatasan lagi. Tetapi untuk kegiatan orang berkumpul di dalam kota, mungkin nanti halal bil halal, itu hanya boleh dihadiri 50 persen dari daya tampung ruang acara,” pungkasnya.
Penulis : Alfian Tamzil