BALIKPAPAN–Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Komando Inti (Koti) Mahatidana Pemuda Pancasila Kota Balikpapan Muhammad Ali Amin mengaku sangat bersyukur setelah ditetapkannya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Hal ini dinyatakannya saat media ini menemuinya di ruang kerjanya, Selasa (19/04/2022).
Ali Amin juga mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan suatu penghargaan bagi masyarakat Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten PPU yang menjadikan IKN Nusantara. “Kami selaku keluarga besar Komando Inti Pemuda Pancasila Kota Balikpapan, sangat mendukung, sangat merespon. Karena dengan adanya ini, maka sila ke 5 dari Pancasila itu betul betul dijalankan oleh roda pemerintahan, yaitu keadilan sosial bari seluruh rakyat Indonesia,” ujar pria yang biasa disapa Bang Ali tersebut.
Lebih lanjut Ali mengatakan, selama ini mungkin Provinsi Kalimantan Timur tidak terlampau dilihat. Namun demikian apabila ada orang yang datang ke Kaltim, khususnya Kabupaten PPU sesungguhnya banyak sekali potensi potensi alam yang dimiliki Kaltim, khususnya Kabupaten PPU. “Kami sangat mendukung bersama elemen elemen masyarakat. Bersama organisasi organisasi daerah. Bersama tokoh adat dan tokoh agama untuk menjaga amanah yang diberikan oleh pemerintah, khususnya Kabupaten PPU yang dijadikan IKN Nusantara, ” ujar Ali lagi.
Menurutnya, implementasi dari IKN Nusantara itu bagi Ali adalah masyarakat Kaltim itu berbeda beda, tetapi masyarakatnya satu, sama persis dengan semboyan negara Bhineka Tunggal Ika. “Walaupun kita berbeda beda suku, agama dan ras. Tetapi kita adalah warga negara Kesatuan Republik Indonesia dengan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dilandaskan Pancasila sebagai lambang negara kita, ” ujarnya.
Ia juga menyatakan, peran Pemuda Pancasila terhadap proses pembangunan IKN Nusantara sangat mendukung dan turut mengawasi bersama elemen-elemen terkait yang ada di Kabupaten PPU. Baik itu Kabupaten PPU khususnya dan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya.
Ia juga memohon, agar proses pembangunan IKN Nusantara ini turut melibatkan dan diikutsertakan seluruh elemen-elemen masyarakat yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. “Jadi bukan hanya Pemuda Pancasila saja yang turut terlibat, tetapi Ormas Ormas yang ada di seluruh Kalimantan Timur, khususnya di Penajam Paser Utara juga turut dilibatkan. Sehingga jangan ada sampai terpecah belah. Contohnya ini wilayah saya, kamu tidak boleh masuk. Itu tidak boleh, karena Kenapa, ini masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Ali lagi, selagi seseorang itu masih warga Negara Kesatuan Republik Indonesia dia berhak untuk mengawal. Namun menurut Ali, maksudnya di sini adalah adanya otonomi daerah. Otonomi daerah itu menurutnya diperhatikan dulu organisasi organisasi yang ada di wilayah tersebut. “Contoh, kegiatannya di PPU, diutamakan dulu lingkup di PPU, setelah itu silahkan teman teman yang lain. Tapi kami juga menghimbau kepada Ormas daerah yang ada di Kalimantan Timur, khususnya di PPU, mari kita sama sama menjaga. Karena ini adalah satu kebanggan, sebagai warga Kalimantan Timur, khususnya di PPU yang ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara menggantikan DKI Jakarta,” paparnya.
Ali memohon, bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada pemerintah, yang sudah memberikan kepercayaan kepada masyarakat Kaltim, khususnya Kabupaten PPU bersama elemen-elemen terkait. Baik itu organisasi kepemudaan, organisasi kedaerahan, organisasi keagamaan, baik itu tokoh tokoh agama, tokoh tokoh adat dan tokoh pemuda untuk turut serta menjaga dan mengawal proses pembangunan IKN Nusantara tersebut
Selain mengawal proses jalannya pembangunan IKN Nusantara, Ali juga berharap agar masyarakat Kaltim, khususnya PPU untuk melestarikan kebudayaan kebudayaan yang ada agar tetap terjaga, yang nantinya akan menjadi ikon Bangsa Indonesia serta kebanggaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, masyarakat Kaltim pada umumnya dan masyarakat PPU pada khususnya.
Penulis : Alfian Tamzil