BALIKPAPAN–Makin bertambahnya warga Balikpapan yang terpapar Covid 19, membuat Pemerintah Kota Balikpapan, khususnya Dinas Kesehatan Kota Balikpapan kembali kerja ekstra dalam menangani warga yang terpapar Covid 19. Bahkan beberapa Surat Edaran Wali Kota Balikpapan yang sempat diterbitkan tentang jam kerja yang awalnya 100% diliburkan. Kemudian 50% WFH di seluruh instansi pemerintah maupun swasta. Hingga para siswa mulai dari TK hingga SMA juga diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Termasuk juga di kampus kampus yang ada di Kota Balikpapan sementara waktu melakukan pembelajaran jarak jauh.
Dengan merebaknya warga yang terpapar Covid 19 yang setiap harinya mencapai puluhan hingga ratusan orang di Kota Balikpapan ini, menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Salah satunya adalah dari dr Maurits Marpaung Sp.P yang kesehariannya berdinas di Rumah Sakit Dr Kanujoso Djatiwibowo.
Menurutnya, langkah awal yang wajib dilakukan oleh setiap warga adalah mengikuti vaksinasi, baik itu vaksinasi tahap pertama hingga vaksinasi Booster, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, mengurangi pergerakan orang atau menghindari kerumunan. “Ini jangan dianggap sepele. Penerapan prokes ini wajib dilakukan oleh semua orang. Hal ini tentu saja bertujuan agar warga jangan sampai terkena covid ini,” ujar dr Maurits Marpaung saat dihubungi media ini, Rabu (23/02/2022).
Ketika ditanya kenapa masih ada saja warga yang terpapar Covid 19 padahal sudah menjalani vaksinasi ke 1 dan 2 bahkan sampai ke 3. Menurutnya vaksinasi bukan berarti tidak dapat terpapar covid 19. Tetapi bila terkena harapannya gejala tidak berat dan juga mengurangi angka rawat inap serta mengurangi angka kematian.
Lantas bagaimana dengan warga yang sudah pernah terpapar Covid 19 kini kembali terpapar Covid 19 lagi, padahal mereka sudah menjalani vaksinasi lengkap. Ia mengatakan bahwa mutasi virus covid yang terus terjadi dan cepat, tentunya memberi celah kemungkinan soap pun bisa tertular kembali Covid 19 meskipun sudah pernah terkena sebelumnya atau terkena varian yg berbeda. “Dan mutasi virus yang cepat ini juga tetap memberi celah kemungkinan terkena kembali covid 19 meskipun sudah di vaksin dan sudah pernah kena covid. Namun dengan menjalani vaksinasi itu maka resiko penyakit covid berat dan kematian harapannya bisa dihindari,” ujar alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Maurits pun menyebut, bagi warga yang sudah menjalani Vaksin Booster apakah dapat terjamin agar terhindar dari Covid 19. Dengan tegas ia mengatakan bahwa tidak ada jaminan booster 100 % tidak terkena Covid 19. “Namun dengan diberinya vaksin booster ini maka harapannya sistem imun seseorang bisa ditingkatkan kembali, sehingga kalau bisa dapat menghindari terkena Covid 19. Akan tetapi bila tetap terkena juga, harapannya yang terpapar ini tidak mengalami gejala berat dan tidak sampai berisiko kematian,” imbuhnya.
Dokter Spesialis Paru ini juga menyampaikan dengan melihat kondisi terkini, masih banyaknya warga Kota Balikpapan yang terpapar Covid 19 yang jumlahnya puluhan hingga ratusan orang itu, kendati sudah divaksin, langkah yang harus dilakukan warga agar terhindar dari Covid 19 adalah tetap menjaga prokes yang ketat. Sebab varian virus covid ini bermutasi dengan cepat dan juga mempunyai daya sebar yang cepat. “Tidak ada 1 vaksin pun yg diclaim 100 % tidak tertular. Namun tujuan vaksinasi seperti saya jelaskan tadi hendaknya haruslah di pahami,” imbuhnya.
Ia juga berharap kepada semua lapisan masyarakat dan semua kalangan, apapun itu orangnya tetap harus mengikuti vaksin dan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah supaya tidak terkena covid. Kalaupun terkena harapannya tidak berat. Mengurangi angka rawat inap dan yang terakhir adalah mengurangi angka kematian akibat Covid 19 ini.
Maurits pun sangat berharap agar semua warga mulai anak usia 6 tahun hingga warga lanjut usia seyogyanya mengikuti vaksinasi secara lengkap serta selalu menggunakan masker, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Penulis : Alfian Tamzil