BALIKPAPAN—Setelah beberapa minggu Kota Balikpapan berada di PPKM level 1, kini sejumlah warga ada lagi yang terkonfirmasi Covid 19. Hal ini seperti dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarti, saat ditemui sejumlah wartawan, usai melakukan rapat tertutup bersama Walikota Balikpapan dan seluruh kepala OPD dan stake holder terkait yang digelar di Aula Pemkot Balikpapan, Rabu (03/02/2022).
Menurut Dokter Dio—sapaan akrab—dr Andi Sri Juliarti, ada 5 orang yang dirawat di rumah sakit karena bergejala sedang dan tidak ada yang bergejala berat. Kemudian ada 102 orang yang menjalani isolasi. “34 dari 102 ini ada di isoter pemerintah. Dan sisanya isolasi mandiri di rumah. Karena memang, tidak bergejala atau bergejala ringan,” ujarnya.
Lebih lanjut Dokter Dio mengatakan, kalau menggunakan info grafis dari Provinsi Kalimantan Timur, karena mereka indikatornya 50 kasus sudah merah, maka Balikpapan ikut pula zona merah. Akan tetapi dari pusat, menurut Dokter Dio, Balikpapan masih berada di level 1. “Karena pusat mengacu pada data dua mingguan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan Hotel Grand Tiga Mustika kembali dibuka untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif Covid 19. Ia juga mengatakan, para pasien yang terkonfirmasi ini mengaku merasa teriris-iris di bagian tenggorokan. Dokter Dio juga menyebut, para warga yang terkonfirmasi covid ini rata-rata dari perjalanan. “Rata rata dari Jakarta, dari Surabaya, daerah Jawa dan Bali. Nah yang kita harapkan, karena nampak nyata penularannya di keluarganya. Jadi bagaimana pelaku pelaku perjalanan ini kita edukasi. Ketika pulang ke rumah, karantina mandiri dulu di rumah. Ada kamar sendiri, terpisah dulu dari istri dan anak. Karena kasus kita yang terbanyak adalah anggota keluarga,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan, dari beberapa pasien yang terkonfirmasi ini, ada yang dulunya pernah terkonfirmasi, namun kini terkonfirmasi kembali. Bahkan ada di antara mereka yang sudah divaksinpun juga terkonfirmasi positif Covid 19. “Tetapi memang ada gejala yang kita coba perhatikan, penularan yang cepat, rata-rata satu sampai tiga hari, keluarganya kita cek juga terkena dampak ini. Ada keluhan yang baru, yaitu seperti di tenggorokan. Dan yang ketiga adalah ada yang sudah divaksin, tetapi gejalanya tidak berat. Jadi sebenarnya, efektivitas vaksin bisa kita lihat. Karena vaksinkan memang tidak menggaransi melindungi secara seratus persen, tetapi yang sudah divaksin gejalanya lebih ringan,” pungkasnya.
Penulis : Alfian Tamzil