Umum

Vaksin Booster Sudah Tidak Diperlukan Lagi, Jika Pandemi ini Sudah Berubah Menjadi Endemi

BALIKPAPAN–Dalam beberapa minggu terakhir ini Pemerintah Kota Balikpapan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Balikpapan sudah menggelar vaksinasi Booster atau bisa juga disebut vaksin ke 3 yang diberikan kepada warga Kota Balikpapan.

Vaksinasi Booster ini ternyata dapat meningkatkan efektivitas kerja vaksin sebelumnya dalam menjaga sistem imun seseorang untuk menghadapi paparan virus Covid 19.

Hal ini seperti dikatakan dr Maurits Marpaung Sp.P, bahwa vaksninasi Booster ini diberikan kepada seseorang setelah mengikuti vaksin tahap ke 2. “Setelah vaksin ke dua ini diberikan lebih dari 6 bulan, maka efektivitasnya bisa saja menurun. Nah dengan disuntik vaksin Booster ini, maka orang tersebut diharapkan dapat mempertahankan sistem imun tubuh terhadap Covid 19,” ujar dr Maurits.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga mengungkapkan bahwa tidak ada jaminan 100 % bebas paparan atau terinfeksi covid19, setelah disuntik vaksin. Itupun juga tergantung jumlah dan lama paparan dari virus tersebut.

“Akan tetapi bila divaksin Booster, Covid 19 di harapkan gejala-gejalanya tidak akan menjadi berat. Namun demikian protokol kesehatan 3M maupun 5M tetap paling penting diterapkan oleh semua orang tanpa terkecuali,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan, vaksin Booster ini masih dalam penelitian, apakah vaksin Booster akan terus diberikan? Atau jika kondisi sudah berubah, dari Pandemi menjadi Endemi. Maka itu sama saja dengan flu biasa. ,”Mungkin vaksin Booster sudah tidak diperlukan lagi, jika pandemi ini sudah berubah menjadi endemi,” imbuhnya.

Maurits juga menyampaikan, antara vaksin ke 1 dan ke 2, contoh saja misalnya seperti Sinovac. Komposisi bila vaksin 1-2 sinovac kemungkinan beda dengan komposisi sinovac pada vaksinasi Booster itu.

kemungkinan pemerintah mengambil opsi penggunaan setengah dosis (half dose) vaksin merek Pfizer dan Moderna untuk booster. Ia mengatakan, rencana tersebut didasarkan pada kemungkinan samanya efektivitas yang ditimbulkan dari pemberian dosis kedua vaksin itu.

Kalau kemudian untuk vaksin Pfizer dan Moderna memang half dose dan full dose tidak ada beda dari sisi efektivitasnya, kita bisa menggunakan half dose, maka kemungkinan besar seluruh kebutuhan vaksin booster bisa dipenuhi,” kata Maurits lagi.

Sedangkan untuk program vaksinasi Booster, Dia memastikan program itu akan tetap berjalan. Hal itu telah diputuskan Presiden Jokowi dan rencananya akan dilakukan di 244 kabupaten dan kota se-Indonesia yang sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan pemerintah.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, program vaksinasi booster ini sudah diputuskan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang akan berjalan mulai tanggal 12 Januari lalu. Booster ini hanya diberikan kepada kategori dewasa, yakni yang sudah di atas 18 tahun, karena ini sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, dan akan diberikan ke kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria 70% suntik pertama dan 60% untuk suntik kedua,” pungkasnya.

Penulis : Alfian Tamzil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *