News

Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Masih Tinggi. Dewan Minta Pemkot Untuk Lakukan Operasi Pasar

BALIKPAPAN–Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional masih tinggi, walau perayaan Natal dan Tahun Baru sudah usai, tidak mempengaruhi harga sejumlah kebutuhan pokok. Hal ini berdasarkan pemantauan media ini di Pasar Tradisional Klandasan, Senin (3/1/2022).

Putra, salah seorang pedagang di pasar tersebut mengungkapkan, bahwa sejak sebelum Natal dan Tahun Baru, sejumlah komoditi mengalami kenaikan. Diantaranya cabe rawit, yang bertengger di angka Rp 120.000,- perkilogramnya. Padahal sebelum menjelang Natal atau tiga bulan lalu harga cabe rawit tidak setinggi itu.

Selain harga cabe rawit, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan. Harga minyak goreng yang sebelumnya seharga Rp 40.000/2 liter. Kini menjadi Rp 45.000/2 liternya. Begitu pula untuk harga cabe keriting yang biasanya dijual seharga Rp 45.000/kilogramnya, kini masih dijual seharga Rp 65.000/kilogram.

Begitu pula untuk harga bawang merah yang tadinya seharga Rp 35.000/kilogramnya kini naik menjadi Rp 40.000/kilogramnya. Sedang untuk bawang putih turut pula mengalami kenaikan, dari Rp 40.000/kilogram kini naik menjadi Rp 45.000/kilogramnya.

Putra mengaku, pasca Natal dan Tahun Baru ini berlalu, tidak ada tanda tanda turunnya harga sejumlah kebutuhan pokok. Dia menyebut tak sedikit pembeli yang mengeluh atas kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini. “Kalau pembeli pembeli yang kaya raya sih mereka ga mengeluhkan. Tapi yang kasian kan para pembeli biasa atau pedagang kuliner. Inikan tentu saja memberatkan mereka. Banyak sekali yang mengeluh,” ujar Putra kepada media ini.

DPRD Minta Pemkot Lakukan Operasi Pasar

Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Sandy Ardian mengungkapkan, dengan masih tingginya sejumlah kebutuhan pokok di pasar pasar yang ada di Balikpapan, hendaknya Pemkot Balikpapan melakukan operasi pasar.

Kendati ini bukan ranah dari Komisi IV, namun Sandy meminta Pemkot Balikpapan untuk melakukan operasi pasar. Khususnya harga minyak goreng, telur dan beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Mestinya pemerintah segera mengambil langkah langkah. Apakah mungkin melakukan pengecekan ke gudang gudang minyak goreng. Mungkin juga salah satunya melakukan operasi pasar untuk menekan tingginya harga di sejumlah kebutuhan pokok di pasaran,” imbuhnya.

Sandy mengatakan, dirinya banyak mendapat masukan dari masyarakat tentang tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok ini. Untuk itu tak salah jika ia turut menyuarakan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, agar harga harga sejumlah kebutuhan pokok ini bisa kembali turun, mengingat perayaan Natal dan Tahun Baru sudah berlalu.

Sesuai dengan kebiasaan yang sudah sudah, apabila mendekati hari hari besar keagamaan, seperti hari raya Idul Fitri dan Natal harga sejumlah kebutuhan pokok pasti mengalami kenaikan. Namun setelah berakhir, biasanya harga kebutuhan pokok kembali normal. “Sampai sekarang belum ada tanda tanda turun. Cabe rawit saja masih 120 ribu perkilo sejak dua bulan lalu. Sampai sekarang belum turun juga. Sedangkan kami beli aja 100 ribu perkilo dan kami jual 110ribu hingga 120rb perkilo. Artinya memang dari penjualnya di sana harga cabe rawit memang masih tinggi,” pungkas Putra salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Klandasan.

Penulis : Alfian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *