Umum

Bersama ORARI, Puluhan Anggota Pramuka Antusias Ikuti JOTA

BALIKPAPAN—Puluhan anggota Pramuka dari berbagai SMA dan SMK sekota Balikpapan mengikuti Jambore On The Air atau yang biasa disebut JOTA. Acara ini digelar di Kantor Sekretariat Lokal ORARI Kota Balikpapan, dari 15 hingga 17 Oktober 2021.

Acara JOTA ini merupakan agenda rutin yang sering digelar ORARI bersama-sama anggota Pramuka di Kota Balikpapan maupun juga di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Di mana dalam JOTA ini diharapkan agar para anggota Pramuka faham secara dasar apa itu komunikasi melalui radio amatir.

Pada JOTA kali ini ORARI Lokal Balikpapan memiliki call sign YH7UJI. Namun sebelum melakukan praktik, para anggota Pramuka ini diberikan pembekalan serta paparan yang disampaikan oleh Ibrahim Noor dengan call sign YC7YGR dan Sugiran dengan call sign YB7WBC tentang petunjuk teknis kegiatan.

Di sesi pertama giliran Ibrahim Noor yang memberikan pembekalan. Pembekalan yang disampaikannya itu adalah tentang dasar penyelenggaraan kegiatan JOTA ini. Sesuai dengan piagam kerjasama Kwartir Nasional Nomor 155 Tahun 1997 dengan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Nomor 016/OP/PKU/97 dalam Bidang Komunikasi Radio dan Elektronika Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Serta Radiogram Nomor RDG-018/OP/PKU/IX/2021 perihal dukungan komunikasi JOTA Nasional yang ke 84.

Salah satu pembekalan yang disampaikan oleh Ibrahim Noor adalah, radio komunikasi yang ada di ORARI ini masih terus dipergunakan dari dulu hingga sekarang sebagai salah satu alat komunikasi. Walaupun seiring dengan perkembangan zaman, alat komunikasi sudah semakin canggih, seperti alat komunikasi berbasis android yang saat ini sudah dipergunakan di hampir seluruh manusia di dunia.

Namun menurut Ibrahim, alat komunikasi seperti android ini masih memiliki kelemahan. Dia sempat memberikan contoh saat terjadinya gempa di Palu beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan seluruh akses mengalami kerusakan dan gangguan. Termasuk sarana komunikasi semuanya juga tidak berfungsi kala itu. “Jadi saat bencana gempa di Palu itu, hanya radio ini saja yang bisa dipakai. Sebagai sarana satu-satunya komunikasi yang bisa dipergunakan di wilayah tersebut. Radio inilah yang dipergunakan sebagai sarana komunikasi untuk melakukan evakuasi dan segala macam kegiatan pasca terjadinya gempa di Palu kala itu. Sebab seperti aliran listrik dan jaringan komunikasi sama sekali tidak bisa digunakan kala itu. Inilah salah satu kelebihan radio amatir itu,” ujar Ibrahim.

Pada sesi kedua, giliran Sugiran yang memberikan pembekalan. Materi yang disampaikan Sugiran adalah tentang tata cara panggilan. Sebab untuk ORARI sendiri, ada beberapa istilah yang wajib dipergunakan ketika menggunakan radio. Semua pengguna radio, harus dan wajib mentaati aturan ini. Di mana salah satunya adalah menggunakan beragam istilah dan penggunannya pun harus memiliki call sign resmi. “Nah di kesempatan ini kami memberikan kesempatan kepada adik-adik semua, nanti setelah ini kita akan langsung praktek. Jangan khawatir, adik adik jangan takut, keluarkan semua yang ada di dalam pikiran kalian. Sambil melihat dan membaca istilah istilah kami itu dan jangan lupa call signnya,” ujar Sugiran.

Usai memberikan pembekalan, para anggota Pramuka ini langsung melakukan praktek. Mereka langsung terhubung sesama anggota Pramuka yang ada di Kwartir Ranting di 6 Kecamatan yang ada di Balikpapan. Bahkan ada pula anggota Pramuka yang berasal dari luar Kalimantan Timur.

Kepada media ini, Ibrahim mengatakan bahwa kegiatan JOTA ini merupakan bagian program kerja bagi ORARI Lokal Balikpapan, di mana antara ORARI dan Pramuka ada MOU untuk mensupport dan memberikan dukungan komunikasi JOTA. Dengan JOTA ini anggota Pramuka bisa berkumpul melalui media radio yaitu di band amatir regional. “Karena itu, ORARI yang memfasilitasi atau mendukung komunikasi Jota ini,” ujar Ibrahim.

Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini, Trenggoweni Nareswari Ratimaya Tisti dari SMK Negeri 1 Balikpapan mengatakan, dengan digelarnya JOTA ini dirinya mengaku bisa berkomunikasi dengan sesama anggota Pramuka di daerah lain bahkan sampai di luar negeri. “Yang kita tahu seperti Thailand, mungkin Philifina, mungkin Malaysia dan lain-lainnya. Tentu ini sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kami sebagai anggota Pramuka. Momen JOTA ini tentu saja menjadi bekal awal saya dan teman-teman beginilah dunia komunikasi radio amatir. Dan ternyata sangat mengasikan karena dapat berkomunikasi dengan sesama anggota pramuka di seluruh penjuru tanah air,” ujar Tisti.

Penulis : Alfian Tamzil

Foto : Alfian Tamzil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *