AMBORAWANG—Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa beserta Istri Hetty Andika Perkasa serta rombongan melakukan peninjauan langsung Latihan Bersama (LATMA) Garuda Shield 15 Tahun 2021 yang digelar di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat Kodam VI Mulawarman, di Kelurahan Amborawang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegegara, Kamis (12/08/2021).
Saat memasuki area latihan, KASAD menyempatkan diri untuk berdialog langsung kepada tiga orang pucuk pimpinan tentara Amerika, mereka adalah Brigjen Joseph Ryan (Pangdiv 25 Us Army), Kolonel Harison Ronney dan Mayor Briyan Vega. Dalam dialog tersebut KASAD sempat menanyakan keadaan mereka selama sepekan menajalani latihan bersama di lokasi tersebut.
Usai berdialog dengan petinggi US AR Army Garuda Shield 15, Kasad dan istri menyempatkan diri untuk menyaksikan secara langsung penembakan yang dilakukan oleh personil TNI AD maupun dari personil tentara Amerika dengan menggunakan senjata Mortir 60. Saat itu KASAD dan istri menyaksikan dengan jarak dekat sekitar 10 meter, ketika TNI AD dan Tentara Amerika secara bergantian melakukan peluncuran mortir ke arah penggunungan di kawasan itu.
Usai melihat secara langsung penembakan dengan menggunakan mortir 60, KASAD juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah prajurit yang terlibat dalam latihan ini. Tampak sekali KASAD seolah tanpa sekat berdialog dengan prajurit berpangkat Tantama dan Bintara.
Dihadapan sejumlah wartawan Jenderal Andika menyampaikan, bahwa di kawasan Amborawang ini adalah satu dari tiga tempat latihan bersama TNI Angkatan Darat dan US ARMY yang ke 15 atau Latma Garuda Shield 15. Jenderal Andika juga menyampaikan bahwa dalam Latma ini untuk personil US ARMY berjumlah 126 orang. Sedang untuk TNI AD melibatkan 250 orang prajurit. “Kemudian latihan yang dilakukan di sini sama dengan latihan yang digelar di Mangkalijung. Jadi tidak sebesar yang dilakukan di Batu Raja,” ujar mantan Danpaspampres tersebut.
Lebih lanjut Jenderal Andika mengatakan, mekanisme latihan di kawasan tersebut untuk pertama kalinya dilakukan oleh TNI Angkatan Darat, yaitu menggunakan dua pihak atau dua pasukan. “Jadi biasanya kan hanya satu yang berlatih, apakah itu tingkat kompi, bataliyon. Sedangkan lawannya biasanya hanya statis yang juga dari kita juga. Tetapi biasanya statis,” ujarnya.
Pada Latma Garuda Shield 15 kali ini, menurut Jenderal Andika saat ini ada di tiga lokasi yang dijadikan tempat latihan bersama yaitu Batu Raja, Mangkalisung dan Amborawang. Di ketiga tempat itu Latma ini latihannya dihadapakan dua pasukan. Walaupun pasukan masih kecil atau pasukan lawan. Sedangkan pemerannya bukan dari Bataliyon 600 Raiders Modang kalau dari Indonesia, akan tetapi sengaja melibatkan bataliyon yang berbeda, seperti Yonif 621 dengan Yonif 623. “Sedemikian rupa sehingga memang ga ada koordinasi. Sengaja masing masing melakukan pertimbangan, gimana caranya mengalahkan satu sama lain. Disinilah dinamikanya. Jadi Latma ini sangat spesial,” Ujar Jenderal Andika.
Pada kesempatan yang sama, Latma ini juga melakukan dengan menggunakan peluru tajam dan mortir 60 dengan jarak jangkauan sejauh 2,5 kilo meter. Sedang untuk senjata perorangan dan senjata ringan itu juga dilakukan dengan menggunakan peluru tajam yang dilaksanakan di lapangan tembak Bataliyon 600 Raiders Modang. “Di sana kita latihan dengan melibatkan 5 orang prajurit dari TNI AD dan 5 orang prajurit dari US ARMY,” pungkasnya.
Penulis dan Foto : Alfian Tamzil