BALIKPAPAN—Memasuki tahapan Pilkada KPU Kota Balikpapan, KPU Kota Balikpapan membuka pendaftaran Relawan Demokrasi sejak tanggal 15 hingga 25. Hal ini seperti disampaikan oleh Komisioner KPU Kota Balikpapan Syahrul Karim, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (17/08/2020).
Relawan Demokrasi atau Relasi ini merupakan bagian dari wujud partisipasi masyarakat secara keseluruhan untuk semua segmen yang turut serta berpartispasi pada Pilkada Kota Balikpapan Tahun 2020 ini.
Lebih lanjut Syahrul mengatakan, ada 5 segmen yang direkrut oleh KPU Kota Balikpapan, ini diharapkan bisa meningkatkan partisipasi warga Balikpapan saat melakukan pencoblosan pada 9 Desember mendatang. “Karena penyaluran hak pilih itu tidak hanya pada secara kuantitas semata, tetapi juga harus mampu mewujudkan kualitas pada hari pencoblosan nanti,” ujar Syahrul Karim.
Merujuk dengan kondisi seperti saat ini, Covid 19 masih terus mengalami peningkatan korbannya, maka ada pembatasan jumlah perekrutan relawan demokrasi dibanding pada Pemilu tahun 2019 yang lalu.
Jika sebelumnya itu ada 10 basis Relawan Demokrasi. Pada Pilkada Kota Balikpapan Tahun 2020 ini hanya tertinggal 5 basis saja . Yaitu Basis Netizen, Basis Perempuan, Basis Disabilitas, Basis Keagamaan dan Basis Pemilih Pemula atau Muda. “Selain hanya ada 5 basis, masing masing basis hanya ada 5 orang saja. Ini juga berbeda dengan Pemilu 2019 yang lalu. Di mana masing masing basis terdiri dari 10 orang,” ujarnya lagi.
Syahrul menambahkan, untuk menjadi Relawan Demokrasi ini harus independen. Tidak diskrimantif. Tidak boleh terlibat atau turut serta mendukung pasangan calon. “Kemudian para relawan demokrasi ini harus mampu menjadi ujung tombak KPU dalam memberikan informasi secara utuh, terkait dengan penyelenggaraan Pilkada Kota Balikpapan Tahun 2020 ini.
Jika para Relawan Demokrasi ini sudah dinyatakan lolos seleksi dan diterima menjadi Relawan Demokrasi harus tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid 19. “Ada harapan, bahwa kita akan mengarahkan mereka kepada pengaktifan di media sosial. Di mana media sosial seperti FB, Instagram dan Twiter terbilang efektif untuk dijadikan sarana sosialisasi bagi para Relawan Demokrasi ini,” pungkas Syahrul Karim.