Tokoh

Terkait Calon Walikota Balikpapan ke Depan, Sudjatmiko Angkat Bicara

BALIKPAPAN—Ketua Umum Gerakan Masyarakat Madani (Gemma) dan juga tokoh masyarakat Balikpapan, Ir Sudjatmiko angkat bicara terkait calon walikota dan calon wakil walikota Balikpapan yang pada tahun depan sudah digelar melalui PILKADA Kota Balikpapan Tahun 2020. Ia sempat berdiskusi dengan media ini saat berkunjung ke kediamannya di kawasan Bukit Damai Indah, Balikpapan, Kamis pagi (14/11/2019)

Menurutnya, Kota Balikpapan masih punya harapan untuk membangun saat ini, dan ia  berharap agar tidak meninggalkan sejarah Balikpapan. “Dari sekian banyak diskusi yang kami lakukan di internal kami maupun kelompok masyarakat lainnya, bahwa kita tidak bisa meninggalkan sejarah Balikpapan,” ujar Sudjatmiko.

Alumni Fakultas Teknik Sipil Universitas Gajah Mada Jokjakarta itu juga mengatakan, bahwa Balikpapan tumbuh dan berkembang karena birokrasi. “Jadi kalau kita mau sadar dan mau menerima, kita tidak bisa menghindari bahwasannya kita akan punya peran untuk membangun kota ini. Tetapi alangkah baiknya kalau dilakukan oleh seorang birokrat,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, seorang birokrat itu menguasai sekian ratus undang undang. Tanggapan Sudjatmiko ini cukup beralasan, sebab, kalau tidak menguasai undang undang di birokrasi, bisa saja terjerat hukum. “Di mana eranya sekarang ini sudah korup seperti ini, kalau tidak menguasai seperti itu (birokrasi), jangan jangan nanti dekat dengan jeruji besi,” ujarnya.

Ia berharap, agar walikota maupun wakil walikota Balikpapan yang akan datang itu harus benar benar memahami birokrasi. “Kami tidak bisa membayangkan, jika nanti seandainya walikota dan wakilnya bukan dari kalangan birokrsi,” imbuh Sudjatmiko lagi.

Menurutnya, jabatan seorang walikota itu adalah penentu kebijakan. Sehingga diharapkan harus memiliki mental yang baik, moral yang baik, etikad yang baik untuk membangun kota Balikpapan. “Jadi itu saja syaratnya sebenarnya. Tapi kalau kita membahas kapasitas, kapabilitas itukan bisa didampingi dengan komponen yang memang perangkat birokrat yang bersih,” ujar penghobi sepeda motor besar itu.

Ia menambahkan bahwa baik masyarakat maupun birokrat sama sama memiliki visi agar Kota Balikpapan terbangun. “Kalau kita sama-sama sepakat dengan etikad yang baik, tidak hanya mementingkan kelompok dan golongan. Saya kira ini masih punya harapan untuk Kota Balikpapan ke depannya,” kata Sudjatmiko lagi.

Menjelang Pilkada Kota Balikpapan Tahun 2020, Ia memiliki harapan, bagaimana menciptakan Balikpapan ini sebagai pasar. Dan jika Balikpapan tidak menjadi destinasi bagi masyarakat Kalimantan Timur, menurutnya tipis harapan untuk direalisasikan untuk maju. “Karena mau tidak mau, korelasinya adalah investasi yang ada di Balikpapan ini harus dikembangtumbuhkan. Yang investasi. Jadi hal hal yang menyulitkan investasi kalau bisa dihindari,” katanya.

Ia juga berpesan, agar ke depan Pemkot Balikpapan mensimpelkan perizinan dan itu sangat penting bagi investor. Termasuk misalkan menyederhanakan perizinan bagi investor. “Selama ini selalu menjadi permainan terus. Pertanyaannya apakah Balikpapan punya kekuatan di bidang itu, kita tidak tahu,” ujar Sudjatmiko lagi.

Ia menilai birokrasi yang ada di Pemkot Balikpapan sudah cukup baik dibandingkan dengan kota lain yang ada di Kaltim. Ini ditandai dengan banyaknya penghargaan-penghargaan dari berbagai kategori yang diterima oleh Pemkot Balikpapan dari berbagai kementrian selama lebih kurang 20 tahun belakangan ini.

Ia pun berharap agar warga Kota Balikpapan sepakat membangun bersama. Sebab kalau itu diletakkan bersama, Balikpapan masih punya harapan besar ke depannya. “Tapi kalau masing masing mementingkan untuk golongannya sendiri atau politiknya sendiri. Saya pikir, Balikpapan inikan riskan,” paparnya.

Menurut Sudjatmiko, ekonomi Balikpapan ini rawan. Jika Balikpapan tidak kondusif, maka menurutnya Balikpapan akan berdampak kurang baik. “Balikpapan ini tidak memiliki kekuatan apa-apa. Kalau kita masih punya sumber daya alam, mungkin. Bisa kita andalkan. Bisa kita jual belikan. Tapikan Balikpapan kan sudah sepakat untuk tidak mengelola sumber daya alam yang ada di kota ini,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *